INTELIJENNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar dialog terbuka bersama tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Dialog ini digelar secara marathon di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Baca juga : Rocky Gerung Sebut Statusnya Tersangka “Kasus Bajingan” Didepan Ganjar
Khusus di UMS akan digelar dialog terbuka bersama pasangan capres-cawapres Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar di Edutorium UMS, Rabu (22/11/2023).
Dalam forum itu,Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung kehidupan bernegara hari ini yang menurutnya sedang mengalami kemunduran dari berbagai aspek.
Baca juga : Anies-Cak Imin Senam Bersama Warga Depok, Masyarakat Tumpah Ruah
Ia menyinggung mulai dari indeks demokrasi, indeks kebebasan pers hingga indeks persepsi korupsi di Indonesia semuanya alami penurunan.
“Indonesia hari ini alami kemunduran, kemunduran dalam kegiatan kenegaraan dan demokrasi. Indeks demokrasi kita turun dari 2015 ke 2022. Indeks kebebasan pers turun. Indeks persepsi korupsi turun,” kata Anies di acara Dialog Terbuka Muhammadiyah yang digelar di UMS,dikutip dari CNN,pada Rabu (22/11/2023).
Anies juga menyaksikan masyarakat Indonesia tak bebas menyampaikan kritik. Padahal, ia menilai kritik dibutuhkan dalam berjalannya sebuah pemerintahan.Jika tak ada kritik, kebijakan yang dihasilkan pemerintah pun kualitasnya pasti alami penurunan.
“Karena kritik cerdaskan masyarakat dan paksa pembuat kebijakan selalu kaji mana yang lebih baik. Tapi kalau kritik itu mati atau dimatikan, maka terjadi kebijakan itu kualitas alami penurunan,” kata dia.
Survei Litbang Kompas yang dirilis 19 September 2022 menyebutkan mayoritas responden menilai kualitas demokrasi di Indonesia sepanjang 2022 lebih buruk ketimbang 2021.
Team Intelijen News