INTELIJENNEWS.COM , BANJAR BARU KALIMANTAN SELATAN – Kasus kematian wartawati Juwita (25) yang awalnya diduga kecelakaan tunggal kini berubah menjadi skenario pembunuhan sadis yang menggemparkan. Fakta mengejutkan terungkap, korban ternyata dibunuh dengan keji oleh kekasihnya sendiri, Kls Bah Jumran, seorang anggota TNI AL. Tak hanya menghabisi nyawa korban, pelaku juga merekayasa kejadian agar tampak seperti insiden kecelakaan biasa.
Kejadian ini mencuat pada Senin, 24 Maret 2025, ketika warga menemukan jasad Juwita tergeletak di pinggir jalan Desa Kiram dengan sepeda motor maticnya yang tampak utuh. Namun, ada kejanggalan mencolok—tidak ada tanda benturan keras yang biasa terjadi dalam kecelakaan fatal. Kecurigaan pun muncul, mendorong penyelidikan lebih dalam yang akhirnya mengarah pada kebenaran yang lebih mengerikan.
Pada awal penyelidikan, Kls Bah Jumran bersikeras bahwa dirinya tidak berada di lokasi kejadian dan mengklaim sedang bertugas di markas saat insiden terjadi. Namun, jejak digital di ponsel korban membongkar kebohongannya. Ditemukan bukti bahwa pada hari kejadian, Jumran menghubungi korban dan memintanya menemui seseorang di dalam mobil Avanza hitam. Awalnya, pelaku mengaku telah menyewa pembunuh bayaran dengan bayaran Rp 15 juta untuk menghabisi korban. Namun, pengakuan ini ternyata masih belum sepenuhnya benar. Pada Rabu, 26 Maret 2025, setelah interogasi intensif, Jumran akhirnya mengakui bahwa dialah sendiri yang melakukan pembunuhan tersebut.
Dengan detail mengerikan, ia menceritakan bagaimana dirinya datang ke Banjarbaru secara diam-diam menggunakan bus, menyewa mobil secara online, lalu menjemput korban. Mereka sempat berkeliling kota hingga akhirnya berhenti di lokasi sepi di sekitar Kantor Gubernur Kalsel. Setelah melakukan hubungan badan di dalam mobil, Jumran dengan keji mencekik Juwita hingga tewas. Untuk menghilangkan jejak, ia mengambil motor korban yang sebelumnya diparkir di Indomaret dan membawanya ke lokasi pembunuhan. Dengan hati dingin, ia merekayasa tempat kejadian agar tampak seperti kecelakaan, sebelum akhirnya kembali ke Balikpapan menggunakan pesawat dengan identitas rekannya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan di balik pembunuhan ini adalah tekanan korban yang terus mendesaknya untuk menikah. Juwita memiliki foto-foto mereka saat menginap di sebuah hotel di Banjarmasin—bukti yang bisa menghancurkan karier Jumran sebagai anggota TNI AL. Ketakutan akan ancaman yang dapat merusak hidupnya, serta tekanan untuk menikah, membuatnya mengambil keputusan brutal: menghilangkan nyawa sang wartawati.
Saat ini, Kls Bah Jumran telah ditahan oleh Denpomal Lanal Balikpapan dan sedang menghadapi proses hukum militer serta peradilan umum. Penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan kejahatan ini. Kasus ini mengguncang masyarakat dan menjadi pengingat betapa cemburu dan ketakutan dapat mendorong seseorang melakukan tindakan di luar batas kemanusiaan. Sementara itu, keluarga korban masih berduka dan berharap keadilan ditegakkan seadil-adilnya bagi Juwita, wartawati muda yang nyawanya direnggut dengan cara yang begitu keji.