Sekolah Kolong di Kabupaten Maros,Ini Harapan Peserta Didik Dusun Bara

Sekolah Kolong di Kabupaten Maros,Ini Harapan Peserta Didik Dusun Bara

INTELIJENNEWS.COM, MAROS – Baru-baru ini Sekolah Anak Muda bersama Sulawesi Community Foundation,salah satu organisasi pemberdayaan masyarakat beberapa hari yang lalu melaksanakan program Anak Muda Mengajar di salah satu sekolah yang terletak di tengah hutan Dusun Bara,Desa Bontosomba,Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan.

Sekolah itu di tempuh sekitar dua jam perjalanan berkendara dari pusat Kota Makassar ke Desa Bontomanurung,dilanjutkan berjalan kaki sekitar 7 kilo meter kurang lebih 1,5 jam melewati jalanan yang rusak dan mendaki serta melewati jembatan gantung di atas sungai.

Baca juga : Kader Masuk Penjara, Surya Paloh : Resiko Perjuangan

Sekolah itu dikatakan Sekolah Kolong sebab keberadaannya di bawah kolong rumah panggung milik Dg. Joha, salah satu tokoh masyarakat yang ada didusun bara.

Tidak ada bangunan fisik seperti sekolah desa pada umumnya yang berdiding tripleks maupun bambu. Melainkan bawah kolong rumah warga sebagai tempat mereka belajar. Mirisnya lagi, kursi dan meja belajar mereka terbuat dari sebuah papan panjang yang bisa dilepas pasang dan bambu sebagai penopang yang hampir rapuh.

Meski demikian, kondisi ini tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk bersekolah. Beberapa di antara mereka rela berjalan kaki menuju sekolah dengan jarak yang cukup jauh dengan medan mendaki dan menyusuri hutan sekitar 6 kilo.

“Di luar sana banyak gedung besar namun isinya kosong, di sini kami tidak memiliki gedung tapi kami punya banyak sumber daya yang bisa dikembangkan” ungkapnya.

Baca juga : 20 Aset Tanah Rafael Alun Senilai Rp150 Miliar di Sita KPK

Pada kesempatan kali ini, Putri dan beberapa murid Sekolah Kolong menuliskan sekolah impian mereka. Dikarenakan dari mereka belum bisa merangkai kalimat, mereka hanya membuat daftar fasilitas-fasilitas sekolah yang mereka harapkan, seperti meja, kursi, lapangan, perpustakaan, hingga motor dan bus karena jarak tempat tinggal yang cukup jauh dan menguras tenaga.

Ada juga yang menulis toko, rupanya toko yang dimaksud adalah kantin. Disamping itu, Putri memiliki impian sederhana yang ia tuliskan di sebuah kertas berisi daftar fasilitas sekolah yang diharapkan. Dalam kertasnya Putri menulis kata tembok. Saat ditanya “kenapa tembok?”, jawabnya sederhana “Mau punya sekolah yang ada temboknya”.

Putri merupakan siswa kelas 5 dan berusia 13 tahun. Putri juga tergolong siswa yang belum pandai membaca dan menulis. Sangat disayangkan bahwa pada usianya yang seharusnya, Putri masih tertinggal dalam pendidikan.

Baca juga : Akhirnya Danny Pomanto Memenuhi Panggilan PN Makassar Sebagai Saksi Dalam Kasus Korupsi PDAM Makassar

Kedatangan relawan sangat membantu Pak Suryadi selaku guru di sekolah tersebut. “Kami warga Dusun Bara sangat senang kedatangan teman-teman relawan untuk mengajar” ujarnya.

Peserta Didik dan guru disekolah itu berharap Pemerintah bisa hadir menyediakan akses dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Dengan begitu, harapan-harapan kecil tersebut dapat tercapai.

Sekolah kolong adalah hasil inisiasi bersama para warga Bara sebagai ruang belajar sementara bagi anak2 di Bara. Pada saat Sekolah Kolong didirikan, anak-anak Bara masih belum memiliki data peserta didik di sekolah mana pun. Para orang tua hanya berharap, anak2 mereka bisa membaca, menulis dan menghitung. Dan jika ingin lanjut SMP mereka ikut Ujian Paket C.

Baru pada bulan ini atas usaha para orang tua, khusunya kak Suriadi, sebagian anak2 Bara sudah memiliki data peserta didik yang terdaftar di SDN Bontoparang.

“Benar Sekolah itu ada,Sekolah itu rencananya akan digabung di SDN Bontoparang,orang Dikbud juga sudah kesana” ucap salah satu guru kepada awak media melalui pesan WhatsApp.

Oleh Dian Safitri & Team Intelijen News

 

Tinggalkan Balasan