INTELIJENNEWS–MAROS – Kepala Sekolah,Guru dan Peserta didik UPTD SDN 130 Inpres Gantarang melakukan kegiatan Gerakan Nasional “COMPOST DAY” (Kompos Satu Negeri) di sekolah,Dusun Damma, Desa Bontomatinggi,Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros,Pada (25/2/2023).
Kegiatan itu dilakukan untuk pengelolaan sampah organik yang baik dan benar menjadi determinan. Karenanya, diperlukan aksi nyata pengelolaan sampah organik yang lebih masif dengan melibatkan Guru dan Peserta Didik.
Hal tersebut juga dilakukan untuk menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Maros tanggal 23 Februari 2023 tentang GERAKAN NASIONAL COMPOST DAY – KOMPOS SATU NEGERI.
Gerakan Nasional COMPOST DAY ini sebelumnya dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) menginisiasi Gerakan Nasional “Compost Day” – Kompos Satu Negeri.
Muhammad Amin, S.Pd.,M.Pd selaku Kepala sekolah SDN 130 Inpres Gantarang mengatakan,ia akan mempraktekkan cara membuat pupuk kompos dengan memanfaatkan daun kering dan nasi yang sudah basi.
“Jadi yang akan kita gunakan untuk membuat pupuk kompos ini yaitu kita menggunakan daun dan nasi basi,kenapa daun dan nasi basi,karena daun lebih mudah,dan kenapa nasi basi,agar daun yang digunakan cepat membusuk” jelasnya kepada guru dan peserta didik.
Sebelum melakukan praktek,tampak dari kepala sekolah,guru dan peserta didik membersihkan dan mengumpulkan daun-daun kering yang ada dihalaman sekolah,dan mengumpulkan nasi basi yang sebelumnya sudah disediakan,lalu dipraktekkan bagaimana cara pembuatan dari pupuk kompos itu menggunakan daun kering dan nasi basi.
Kegiatan itu dilakukan untuk pengelolaan sampah organik yang baik dan benar menjadi determinan. Karenanya, diperlukan aksi nyata pengelolaan sampah organik yang lebih masif dengan melibatkan Guru dan Peserta Didik.
“Jadi yang akan kita gunakan untuk membuat pupuk kompos ini yaitu kita menggunakan daun dan nasi basi,kenapa daun dan nasi basi,karena daun lebih mudah,dan kenapa nasi basi,agar daun yang digunakan cepat membusuk” jelasnya kepada guru dan peserta didik.
