INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar memaparkan progres pembangunan Pengolahan Sampai Menjadi Energi Listrik (PSEL).
Baca juga :Bangkitkan Kesadaran Pemilu Bagi Gen Z, KPU Kota Makassar Goes To School
Hal ini dilaksanakan di depan perwakilan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dalam Rapat Monitoring Perkembangan PSEL bersama empat Pemda lainnya; Sulawesi Utara, Tangerang Selatan, Bekasi dan Semarang, Banten, Selasa (21/3/2023).
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Lingkungan Hidup Makassar Ferdy Mochtar mengatakan bahwa urgensi persampahan TPA di Makassar sudah masuk dalam kategori sangat mendesak untuk ditangani.
Olehnya pihaknya terus menggenjot PSEL dengan tetap memperhatikan prosedur yang ada.
“Semuanya on the track dan sekarang sudah masuk dalam tahapan evaluasi dokumen dari konsorsium yang sudah memasukkan dokumen,” ujarnya.
Investor yang bakal menjadi pemenang tender proyek jangka panjang ditargetkan rampung Juni atau pertengahan tahun 2023 ini.
Ferdy mengungkapkan bahwa pemerintah pusat mengapresiasi proses administrasi Pemkot Makassar yang dianggap sangat baik.
Pasalnya, sistem administrasi tender meminta pendampingan dari BPK, Kepolisian, Kejaksaan sehingga meminimalkan permasalahan di kemudian hari.
Dari situ, Kemenko Marvest mempercayakan beberapa Pemda yang hadir untuk mengikuti tahapan sistem administrasi Pemkot Makassar.
“DLH akan bekerja semaksimal mungkin dan apa yang diinginkan pusat sebagai kota percontohan maka dapat terealisasi on the track,” terangnya.
Perihal beberapa konsorsium yang memasukkan dokumen penawarannya, lanjut dia, rencananya Mei nanti akan dikerucutkan menjadi tiga konsorsium saja.
Mereka diseleksi lagi oleh tim ahli dan panitia untuk memperoleh satu konsorsium sebagai pemenangnya, berdasarkan skema KSPI.
Mekanisme tender ini memiliki sistem tersendiri beda halnya dengan pengadaan biasa.
Tercatat, ada enam peserta konsorsium dengan sebagian besar teknologinya berasal dari Cina yang berkolaborasi dengan pengusaha lokal.
“Konsorsium melibatkan permodalan dan teknologi sehingga pengusaha asal Indonesia membangun konsorsium dengan mitranya dari luar negeri, mereka berafiliasi, memadukan teknologi lokal dengan high technology yang nantinya sebagai model pengelolaan sampah di Makassar,” jelas Ferdy.
Setelah ada pemenangnya, selanjutnya mereka mengurus semua tahapan administrasi yang dibutuhkan. Sebagaimana target pusat bahwa 2024 dimulai konstruksi dan 2025 sudah harus beroperasi.
Lokasinya sendiri tidak jauh dari TPA atau paling tidak aksesnya memudahkan proses distribusi sampah. Titiknya pun harus dekat pula dengan sumber gardu listrik dan air.
Menko Marvest Luhur Binsar Pandjaitan juga mengapresiasi kerja-kerja dari DLH Kota Makassar khususnya terkait PSEL dan berharap agar Kota Daeng dapat menjadi percontohan bagi Kabupaten/kota lainnya.
Ia juga berharap agar para Kabupaten/kota yang tengah mengembangkan PSEL dapat saling bersinergi.
Baca juga : Malam Penutup Talenrang Cup 2023, Tontowi Ahmad hingga Liliyana Natsir Hadir
Penulis : Al Fath