INTELIJENNEWS.COM, GOWA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Posko Pondok Pesantren (Ponpes) Agrowisata Terpadu Tahfidzul Qur’an Insan Cendekia Parangloe mengadakan sosialisasi tentang pencegahan kekerasan seksual untuk santri dan tenaga pendidik.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai bahaya kekerasan seksual serta langkah-langkah pencegahannya di lingkungan pesantren.
Acara yang dilakukan dengan empat sesi yakni pembukaan sekaligus pemberian pre test, penyampaian materi, sesi diskusi, dan penutup sekaligus pemberian post test berjalan dengan lancar. Selain itu, antusias peserta sosialisasi terkait isu yang kerap mereka temui di lingkungan sekitarnya ini menghadirkan diskusi menarik.
Adapun muatan materi yang diberikan yakni contoh kasus kekerasan seksual, pengertian kekerasan seksual, macam-macam kekerasan seksual, bentuk kekerasan seksual, dampak kekerasan seksual bagi korban, serta prosedur pelaporan jika terjadi kasus di lingkungan pesantren.
“Kami ingin mengedukasi para santri dan tenaga didiknya agar dapat menghindari perbuatan kekerasan seksual disekitarnya. selain itu, kami juga berharap dengan adanya sosialisasi ini bisa menciptakan ruang aman dalam dunia pendidikan disana” ujar Audyna Permata Effendy, salah satu mahasiswa KKN-T GEL 113 Posko PP Agrowisata Tahfidzhul Qur’an Insan Cendikia.
Selain pemaparan materi, sosialisasi ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Para santri diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pemikiran mengenai cara menjaga diri serta mengenali tanda-tanda pelecehan seksual. Pihak pesantren juga menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.
Khansa Salsabila salah satu santri putri pondok pesantren Agrowisata terpadu tahfidzhul Qur’an insan cendikia Parangloe memberikan pendapatnya terkait sosialisasi yang diadakan mahasiswa KKN-T Gel. 113 ini memberikan edukasi yang bermanfaat dan membuat mereka mengenal lebih jauh terkait kejahatan seksual disekitarnya. pernyataan itu juga didukung dengan Jihan Talita Ulfa yang merupakan salah satu santri putri di pondok pesantren ini.
“Menurut saya sosialisasi tentang kekerasan seksual yang diselenggarakan oleh kakak kakak KKN Unhas sangat bagus dan berguna bagi kami para remaja untuk bisa berjaga diri agar tidak melakukan atau mendapatkan kekerasan seksual di lingkungan sekitar” ujar Jihan Talita Ulfa.
Santri pembina dari pondok pesantren bernama Madys Pratiwi mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan sosialisasi ini mengedukasi lebih lanjut terkait kekerasan seksual dan bagaimana mereka menjaga dirinya.
Disisi lain, Husrianah yang merupakan pembina di pondok pesantren ini mengatakan edukasi yang diberikan cukup membantu pihaknya terkait kekerasan seksual dan pencegahannya. Bahkan, ada perubahan yang ditunjukkan oleh santri setellah menerima materi tersebut.
“Maka dari itu, adanya kegiatan ini diharapkan seluruh elemen pesantren semakin waspada dan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, serta mendukung perkembangan santri secara optimal,” tutupnya. (Sam Alle)