Intelijen News – Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Korps Polisi Air dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri mengadakan dialog dengan Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (DPD HNSI) Jawa Tengah Baskoro Dialog itu guna mengantisipasi dan mencegah potensi konflik antar nelayan di wilayah Pati
Dialog ini bertujuan merespons kejadian menonjol pada 1 Mei 2024 yang melibatkan nelayan Jawa Tengah, terjadi konflik antara nelayan Rembang dengan nelayan Pati. Dimana tiga kapal ikan asal Rembang, ditangkap dan dibakar oleh nelayan dari Pati.
Penangkapan kapal itu terjadi karena nelayan Rembang menangkap ikan dengan menggunakan jaring cotok/trawl di wilayah nelayan tradisional Pati dengan menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai aturan, sehingga merusak alat tangkap tradisional (bobo) nelayan Pati. Menyebabkan Tiga kapal nelayan Rembang dibakar dan ditenggelamkan oleh nelayan Pati karena diduga menggunakan alat tangkap cotok/trawl yang melanggar aturan.
“ Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri berkomitment memberikan perhatian khusus dalam mengantisipasi terjadinya konflik antar nelayan diwilayah Perairan dikarenakan Konflik tersebut dapat berdampak pada keamanan, ekonomi, dan sosial masyarakat setempat. Karena itu, pentingnya peran pemerintah dan instansi terkait dalam pengawasan dalam operasi penangkapan ikan dan patroli pengawasan serta penegakan hukum,” kata Kanit II Subdit Intelair Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Kompol Hadi Suryadinata dalam keterangannya baru-baru ini. mengingatkan perlunya perhatian bersama antara pemerintah dan tokoh nelayan dalam mendeteksi potensi konflik nelayan. Terutama menjelang pemilihan kepala daerah.
“Ini untuk mencegah konflik nelayan dimanfaatkan oleh calon kepala daerah atau tim sukses sebagai isu politik. Karena itu dapat mengganggu situasi keamanan di wilayah perairan,” ucapnya.
Sekertaris DPD HNSI Jateng, Baskoro menyampaikan sangat Mengapresiasi dan dukungan terhadap program Ditpolair untuk mencegah konflik nelayan. Ia pun berkomitmen membangun sinergi antara Polri dan nelayan di Jawa Tengah. “Karena itu pentingnya komunikasi dan edukasi bagi nelayan mengenai pentingnya menjaga keamanan. Termasuk juga menjaga ketertiban di wilayah perairan,” kata Baskoro.
Baskoro menambahkan antisipasi konflik antar nelayan dapat dilakukan jika adanya peran Serta dari Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, Perlu adanya sistem yang mengatur dengan mengedepankan komunikasi secara Personal namun juga humanis dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah mampu mengakomodir kepentingan seluruh Nelayan.
Kesimpulannya, pertemuan ini diharapkan dapat meminimalisir potensi konflik antar nelayan dan menjaga situasi keamanan di perairan Jateng khususnya di wilayah Pati. Yang terpenting adalah dialog antara nelayan dan pemerintah guna mencari solusi terbaik atas berbagai keluhan nelayan.
Team intelijen news