Kelangkaan Minyak Goreng Kemasan Membuat Warga Menggunakan Minyak Goreng Curah

Kelangkaan Minyak Goreng Kemasan Membuat Warga Menggunakan Minyak Goreng Curah

IntelijenNews – Sinjai Minyak goreng kemasan masih langka di Kabupaten Sinjai. Warga pun memilih menggunakan minyak goreng curah. Karena tingginya kebutuhan akan minyak goreng, sejumlah toko yang menjual minyak goreng curah di Sinjai diserbu warga.

Seperti pantaun IntelijenNews di Toko Ternate, Kompleks Ruko Pasar Sentral, Kecamatan Sinjai Utara, Rabu (9/3/2022) pagi. Warga tampak antre untuk mendapatkan minyak goreng ini.

Pemilik Toko Ternate, Haji Rustan Nur mengatakan, untuk minyak curah yang ia jual dibatasi kepada para pembeli. Maksimal hanya bisa membeli 5 liter.

“Pengambilan minyak kami di Pelabuhan Makassar. Selama langka, pengambilan minyak goreng juga dijatah delapan drum per Minggu. Itu (total) sekitar 1.440 kilogram. Kalau sebelumnya itu kita dapat 20 drum per tiga hari, jadi setiap pembeli minyak curah ini kita batasi sampai lima liter saja per orang,” jelas Haji Rustan.

Lanjut Rustan Nur, karena kelangkaan minyak kemasan, berimbas pada pembatasan minyak curah. Ia mengaku tidak pernah lagi mendapatkan minyak kemasan seperti Bimoli. Sementara merek terkenal lainnya tetap ada namun sangat dibatasi.

“Yang bikin minyak curah ini dibatasi karena minyak kemasan yang dari produsen juga sama sekali tidak ada. Selama tiga bulan ini, minyak Bimoli saja tidak pernah masuk barangnya. Untuk minyak goreng (merk) Sedap dan Sabrina itu, satu bulan biasa kita dapat sampai sepuluh dos dalam jangka satu bulan, padahal sebelumnya itu kita disuplai rata-rata seratus dos selama 14 hari. Jadi ini yang bikin langka,” keluhnya.

Belum Melayani Eceran

Pemilik Toko Ternate, Haji Rustan Nur mengaku untuk sementara pihaknya tidak melayani pembeli eceran minyak curah. Minyak dijual di atas lima liter untuk melayani konsumen dari pelaku usaha seperti penjual gorengan, dan usaha rumah tangga.

“Kami melayani konsumen seperti penjual gorengan, konsumsi usaha rumah tangga, dan untuk sementara kita tidak layani penjual eceran. Untuk harga per liternya 13 ribu rupiah. Ini sudah turun karena sebelumnya 17 ribu per liter setelah adanya subsidi,” tandas Haji Rustan.

Sementara itu, Irda (25 tahun) warga Sinjai Timur, kepada Intelijennews  mengaku sangat sulit memperoleh minyak kemasan dan minyak curah di Sinjai Timur. Akhirnya ia memilih ke Sinjai Utara, dan mendapatkannya di Toko Ternate.

Hal senada dikatakan Rahmawati (61 tahun), warga Jl. Jend. Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara. “Saat minyak kemasan langka, maka terpaksa kami beli minyak curah,” keluh Rahmawati.