Fadli Padi Hadiri Uji Kelayakan PKB Sulsel, Jadi Caleg?

Fadli Padi Hadiri Uji Kelayakan PKB Sulsel, Jadi Caleg?

INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Salah-satu musisi papan atas tanah air yaitu Fadli ‘Padi Reborn’ menghadiri Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Legislatif DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sabtu (29/4/2023).

Baca juga : Ganjar Pranowo Tiba di Kantor PDIP Sulsel

Ia bertindak sebagai salah-satu panelis eksternal yang menguji dan memberikan serangkaian pertanyaan bagi para bakal calon legislatif (Bacaleg) PKB Sulsel di Kantor PKB Kota Makassar.

“Alhamdulillah sepanjang karir saya ini pertama kali saya sebagai panelis dan bahagia sekali karena saya bisa juga mendapatkan insight tentang bagaimana seseorang bisa menjadi wakilnya kami semua, karena ada banyak profesi di bangsa ini saya sedikit banyak mewakili sebagai masyarakat dan seniman musisi dan diberikan kesempatan untuk bisa menjadi bagian dari panelis,” ujar Fadli di Kantor PKB Makassar.

Baca juga : Kapolda Sulsel Jenguk Anggota Polres Jeneponto yang Tertembak

Pelantun lagu Kasih Tak Sampai ini juga mengatakan bahwa ia mendapatkan dorongan untuk maju sebagai Caleg PKB Sulsel, namun ia  menegaskan tak punya niatan untuk maju.

“Itu harapan sahabat-sahabat saya saja, saya jadi panelis (saja) sangat bersyukur,” bebernya.

Dikesempatan yang sama, Ketua PKB Sulsel Azwar Arsyad berterima kasih kepada seluruh panelis eksternal yang hadir dan menguji para Bacaleg.

“Jadi saya berterimakasih kepada seluruh panelis eksternal mulai dari Aktivis seni ada sahabat Fadli (Padi Reborn), ada prof mustari musra dari Muhammadiyah, prof afif Nuddin harizan dari NU, ada pak Karim dari LSM, macam-macam, ada Ambo Rijal (dari) selebgram YouTuber,” ujar Ketua PKB Sulsel Azwar Arsyad di Kantor PKB Makassar.

Baca juga : Bacaleg Sudah Lengkap,Demokrat Makassar Masih Buka Pendaftaran

Menurut Anggota DPRD Sulsel dari Dapil 9 ini, PKB Sulsel menggandeng berbagai kalangan, pihak eksternal termasuk selebgram dan akademisi agar lebih transparan dan stigmatisasi dan persepsi publik terhadap rendahnya pemihakan anggota DPR atau lemahnya kerakyatannya dapat dibendung. (Alfath).

Tinggalkan Balasan