INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Polemik jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) di Sulsel yang masih banyak diisi oleh pelaksana tugas akhirnya menemui titik terang. Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel mulai membuka seleksi orang nomor satu di sekolah tersebut.
Kadis Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin telah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS). Edaran ditujukan kepada semua guru yang telah memenuhi syarat di Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Kami mengundang bapak/ibu guru yang memenuhi syarat, untuk mengikuti seleksi BCKS secara online, dengan login menggunakan SIMPlB atau PMM masing-masing peserta,” tulis Iqbal dalam edarannya.
Surat itu menindaklanjuti edaran PMM sebelumnya. PMM melakukan seleksi secara online kepada 912 BCKS tingkat SMA/SMK/SLB/MA di Sulsel.
Seleksi ini kata Iqbal akan dilaksanakan oleh Tim pertimbangan yang dipimpin oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, dan anggotanya melibatkan beberapa pejabat penting.
Yaitu Kepala Dinas Pendidikan, Koordinator Pengawas, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), serta Dewan Pendidikan Sulsel. Ada total 195 guru yang akan bertarung memperebutkan posisi kepsek di 44 SMA/SMK/SLB di Sulsel.
Disisi lain, Sekretaris Disdik Suslel, Andi Ibrahim menyampaikan, berdasarkan petunjuk pimpinan, pengangkatan kepala sekolah (Kepsek) aturannya sangat jelas, tidak boleh lagi ditunjuk-tunjuk seperti dulu melainkan harus melalui Aplikasi PMM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek).
“Sekarang ini di Sulsel ada sekira 44 sekolah (SMA, SMK, dan SLB negeri) yang dijabat oleh kepsek pelaksana tugas (Plt), belum lagi sampai akhir tahun ini puluhan kepsek juga akan memasuki pensiun, jadi kalau dikalkulasi ada ratusanlah jumlahnya di tahun 2024 ini sekolah yang harus didevenitifkan kepseknya,” ungkap Sekdisdik A Ibrahim yang akrab disapa Puang Ibe ini.
Lanjutnya, penentuan kepsek ini kata Ibrahim melalui tiga indikator yakni kualifikasi, pengalaman kepemimpinan dan usia. “Jika semuanya masih tetap sama pointnya, maka faktor usia yang menjadi ukuran utama,” terangnya.
“Secepatnya kita akan menuntaskan ini. Jumlah yang akan diseleksi terdiri dan guru penggerak dan mereka yang memiliki NUKS,” jelasnya.