INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad membakar semangat pendukungnya saat Kampanye Akbar, di anjungan Tugu MNEK kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jumat sore, 22 November 2024.
Danny-Azhar bergantian menyampaikan orasi politiknya. Sebelumnya, orasi para ketua partai pengusung dan pendukung juga membakar semangat para pejuang demokrasi.
Danny Pomanto terlihat sangat antusias membakar semangat para pendukungnya. Apalagi, kondisi cuaca terbilang sangat mendukung. Cerah, tidak hujan.
Tidak seperti sebelumnya. Beberapa agenda kampanye akbar oleh calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, kota berjuluk Anging Mammiri ini diguyur hujan.
Bagi Danny Pomanto, suasana kampanye akbar ini merupakan pertanda kemenangan bagi Danny-Azhar. Juga kemenangan bagi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI).
“Hari ini, Allah memberikan tanda-tandanya.
Dua kali orang di sini membuat acaranya yang sama, badai yang datang. Alhamdulillah, hari ini kita melihat di atas bagaimana Allah meridhoi kita semua. Insya Allah ini menjadi tanda-tanda kemenangan,” kata Danny Pomanto dalam orasi politiknya.
Wali Kota Makassar dua periode segudang prestasi itu, lantas mengajak para pendukungnya untuk senantiasa melantunkan doa. Sebab baginya, kemenangan itu juga harus disertai dengan doa, tidak hanya dengan berusaha.
“Lima hari lagi (pemilihan), bukan hanya usaha yang disempurnakan, tapi kita harus perkuat doa-doa kita. Insya Allah 27 November DIA (Danny-Azhar) menang, INIMI (Indira-Ilham) menang,” lantang suara Danny Pomanto menyerukan.
Danny Pomanto bahkan tidak bisa membayangkan bergubel pendukungnya hadir menyaksikan kampanye akbar Danny-Azhar. Yang diperkirakan jumlahnya mencapai 50 ribu orang.
“Kita tidak pernah membayang kita kumpul di sini memandang kota yang begitu indah. Di situ (pantai Losari) ada pinisinya, sudah hampir 10 (Pinisi),” tuturnya.
“Dulu tidak ada seperti itu, dulu tidak ada seperti ini, dulu tidak ada tongkonan Toraja, tidak pernah ada Pinisi dibuat di tengah kota. Kenapa kita bisa buat CPI? orang sekarang jalan-jalan, lari-lari sore. Orang menikmati semua ini, kenapa? karena masyarakat Makassar tidak salah coblos,” tegasnya.