IntelijenNews.com – Jakarta, Tim gabungan Bea Cukai Soekarno-Hatta dan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri serta Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan penyelundupan paket ‘sertifikat’ kokain asal Spanyol yakni Seorang pria tour guide di Bali berinisial INK (52), Selasa (25/7/2023).
Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo menjelaskan, kasus ini terungkap setelah tim mendalami barang kiriman asal Spanyol yang juga ditujukan untuk seorang penerima dengan inisial INK di Bali.
Awalnya, petugas Bea dan Cukai mencurigai paket asal Spanyol dengan tujuan Jakarta Timur yang dikirim pada Juni 2023. Paket tersebut diberitahukan sebagai dokumen.
Petugas memeriksa dokumen yang dicurigai dan ternyata berisi serbuk kristal putih seberat 116 gram yang diselipkan pada buku. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, paket tersebut positif narkotika golongan I jenis kokain.
“Atas temuan tersebut, Bea Cukai Soekarno-Hatta membentuk tim gabungan dengan Direktorat Interdiksi Narkotika DJBC dan Dittipid Narkoba Bareskrim Polri untuk melakukan pengembangan kasus. Dari hasil pengembangan, tim berhasil menelusuri paket barang kiriman ke tujuan akhir ke seseorang dengan inisial INK di Bali,” kata Gatot dalam keterangannya kepada wartawan.
Selanjutnya, petugas juga memeriksa paket asal Spanyol yang diberitahukan sebagai dokumen. Kali ini, paket tersebut berupa 10 lembar sertifikat yang setelah diperiksa melalui laboratorium ternyata positif mengandung kokain.
“Saat dilakukan pemeriksaan menggunakan alat deteksi dan uji laboratorium atas paket yang diberitahukan sebagai dokumen tersebut, petugas mendapati 10 lembar sertifikat positif mengandung narkotika golongan I jenis kokain dengan berat bruto 377 gram,” ujarnya.
Lanjut, “Pelaku seorang WNI dengan inisial INK yang berperan sebagai penerima barang di Bali dan berprofesi sebagai tour guide,” imbuhnya.
INK mengaku dikendalikan oleh WN Rusia berinisial AF yang juga mantan terpidana narkotika di Lapas Narkotika Bangli. AF sendiri telah dideportasi pada 14 Maret 2023.
Gatot mengungkapkan, modus false concealment pada barang kiriman merupakan salah satu dari banyak cara yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba. Oleh karena itu, dibutuhkan keahlian dari petugas Bea Cukai untuk mendeteksi upaya penyelundupan narkoba dari banyaknya barang kiriman yang masuk ke Indonesia.
“Modus false concealment yang digunakan juga semakin variatif, seperti kali ini diselundupkan dengan metode penyerapan pada lembaran kertas dan dibuat dalam bentuk sertifikat, tentu kita harus adaptif dengan perkembangan modus ke depannya,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa yang diwakili Kasubdit II Ditttipnarkoba Bareskrim Polri Kombes Hanny Hidayat mengatakan jaringan narkoba saat ini menggunakan berbagai modus operandi untuk menyelundupkan narkoba. Kokain ‘sertifikat’ ini merupakan modus baru.
“Kokain bentuk sertifikat ini termasuk modus baru. Tetapi, apa pun model, modus, dan Pola yang digunakan bandar narkotika yang akan masuk ke Indonesia, kami semua berkomitmen akan tetap kami temukan dan tangkap sampai ke jaringan-jaringannya baik narkotika dan psikotropika,” kata Kombes Hanny Hidayat.
Sementara itu, Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta dan Polri juga menggagalkan penyelundupan sabu yang dikirim dari Ivory Coast atau Pantai Gading. Sabu seberat 6,1 gram itu diselundupkan dalam spare part bekas yang diterima oleh SA di Bekasi. (*)
Laporan : Tim IntelijenNews