IntelijenNews Rabu 12 April 2023 Sekelompok masyarakat menghadiri kantor desa Bangka kuleng kecamatan Lamba Leda Selatan Kabupaten Manggarai Timur NTT dini hari.
Kehadiran masyarakat ke kantor desa Bangka kuleng tidak lebih dari membicarakan transparasi pengelolaan anggaran dana Desa di tahun 2022.
Terlepas dari itu ada tuntutan lain yang mereka diskusikan antara lain:
1.Dana bantuan 5 unit rumah dengan pagu dana Rp.150.000.000.
2.Dana BUMDES desa Bangka kuleng dengan pagu Rp 91.000.000
3.Anggran covid-19 dengan pagu Rp 76.000.000
4.kejelasan pagu dana Rp 51.000.000 untuk pengadan air bersih di RT 08.
5.silpa dana 2021 dengan jumlah Rp 27.000.000 untuk pengadaan MCK 2 dusun.
6.kejelasan dana padat karya dari kecamatan Rp 25.000.000
Donatus Do selaku masyarakat yang menerima bantuan rumah juga turut hadir dalam pengaduaan ini.
Beliau menjelaskan “kehadiran saya hari ini mau mempertanyaakan kejelasan rumah bantuan yang kami terima,karena sampai hari ini rumah bantuan kami tidak jelas dan mangkrak,di lain sisi kepala desa Bangka kuleng tidak melakukan evaluasi dengan kami terkait rumah bantuan ini,sehingga kami sebagai penerima bantuan juga tidak tahu pagu dana dan pajak untuk setiap unit rumah bantuan ini.
Dia menerangkan kejelasan dan rincian bahan yang mereka terima selama ini dari desa serta kwitansi jelas untuk pendropaan bahan untuk rumah mereka,supaya tidak ada kebingungan karena sejauh ini menurut dia,beberapa kali kami memasuki kantor desa Bangka kuleng dan bertemu lansung dengan kepala desa pak Marsel Mohon S.pd. terkait transparansi pengelolan rumah bantuan kami tetapi pak kepala desa tidak mengindahkan kehadiran kami selama ini.sehingga sampai hari ini pun kami sebagai penerima bantuan rumah bingung dan tidak tahu sampai kapan uang untuk rumah kami di cairkan.
Tandasnya dalam wawancara dengan media.
Kepala desa Bangka kuleng Marsel Mohon S.pd menyikapi setiap aduan dan tuntutan warganya.
Dia menjelaskan untuk bantuan rumah akan “saya evaluasi dan memanggil setiap mereka yang penerima rumah bantuan.
Dia juga menjelaskan terkait pos-pos dana yang di tuntut masyarakat seperti dana BUMDES 91.000.000 ternyata di kembalikan ke rekening desa dan akan di exekusi di tahun 2023.
Kemudian dana sisa covid-19 51.000.000 untuk pengadan air bersih di Rt 08 akan di exekusi di tahun 2023.
Lalu untuk dana Silpa 2021 dengan jumlah Rp 27.000.000.untuk MCK 2 dusun.
1 dusun sudah di realisasi yaitu dusun laci dengan pagu Rp 13.500.000
Dan untuk MCK dusun bajar akan di alihkan ke TPT dengan pagu 13.500.000 dan itu akan di realisasikan di tahun 2023 ini,tutup kepala desa Bangka kuleng ini.
Terkait penjelasan pengelolaan anggran dan transparasi dana di tahun 2022 oleh kepala desa Bangka kuleng Marsel Mohon S.pd.
Menimbulkan banyak asumsi dan pradigma negatif dari masyarakat yang hadir.
Michael Dulu selaku tokoh masyarakt yang hadir dalam pengaduan ini merasa tidak puas dengan pos-pos alokasi anggaran dan penjelasan-penjelasan yang tidak rasional oleh kepada desa terkait penggunaan dana desa ini.
Menurutnya dana Silpa 27.000.000 dari tahun 2021 itu sangat tidak etis di exekusi di tahun 2023.
Karena 2023 itu punya anggran dan dananya sendiri,kenapa tidak exekusi di tahun 2022? kepala desa punya pertimbangan apa.
Lalu dia juga menjelaskan dana BUMDES Rp 91.000.000 bagaimana desa bisa mengembalikan dana sebesar itu ke rekening desa,dana itukan sudah di bicarakan kenapa tidak di exekusi dan di kelola itu artinya kepala desa tidak mampu mengelolah dana-dana ini.
Dia melanjutkan “kita berada di tahun yang sangat krisis,setidaknya pemerintah desa mampu membenah keberadaan krisis ini di tengah masyarakat dengan menggunakan anggran BUMDES sebagai solusi,kita di hantam krisis beras apa salahnya kalau alokasikan saja dana BUMDES untuk pengendalian ekonomi masyarakat di tengah situasi sulit ini”.
Mereka menyayangkan sikap ketidak terbukaan kepala desa dalam pengelolaan dana desa ini,
Mereka juga menuntut kepala desa untuk setiap dana-dana yang tidak di exekusi atau tidak di kelola agar di pertangung jawabkan sesuai amanat UU yang berlaku.
Selain pengaduan Rumah bantuan dan pengelolaan dana desa di tahun 2022, Masyarakat desa bangka kuleng juga mengadukan soal uang padat karya dari kecamatan Lamba leda Selatan sebesar Rp 25,000,000,salah satu warga desa Bangka kuleng mengungkapkan kepada Media Intelijen news. “bahwa” Saat itu Marchel Mohon Spd selaku kepala Desa Bangka kuleng menawarkan kepada masyarakat untuk menggali got jalan Mano Bajar dengan upah sebesar Rp 100,000/orang dan dipotong setiap pekerjaannya Rp 30,000 dari upah tersebut untuk penambalan jalan Mano Bajar yang rusak.
Namun sampai sekarang penambalan tersebut tidak dilaksanakan, dan uangnya tidak jelas keberadaannya, saat ini masyarakat Desa Bangka kuleng kecamatan Lamba Leda Selatan berharap agar Bapak Marchel Mohon S.pd selaku kepala Desa Bangka kuleng untuk segera merealisasikan semua tuntutan kami.
Pewarta:Usman Alis