Sekjen LAKIN Menyoroti Sikap Camat Wajo Makassar “Jika Tak Mampu Jalankan Tugas Baiknya Mundur Saja”

Sekjen LAKIN Menyoroti Sikap Camat Wajo Makassar “Jika Tak Mampu Jalankan Tugas Baiknya Mundur Saja”

INTELIJENNEWS,Makassar – Camat Wajo Makassar Hamna Faisal menolak diwawancarai wartawan. Selain menolak diwawancarai, Camat Wajo Makassar juga diduga melakukan kebohongan terhadap wartawan.

Sebelumnya pada Kamis siang kemarin (16/03/2023) wartawan Kumbanews ingin mengkonfirmasi ke Camat Wajo terkait keluhan warganya pada saat Jumat Curhat (03/03/2023), mereka mengeluhkan terkait penanganan pungutan liar (Pungli) yang masih marak terjadi, parkiran mobil expedisi yang memakai bahu jalan sehingga menimbulkan kemacetan serta penertiban gudang dalam kota yang kesemuanya berada dalam wilayah Kecamatan Wajo.

 

Tetapi Camat Wajo mengaku sedang sibuk menghadiri acara Rapat Koordinasi di Polres Pelabuhan Makassar dan akan menemui wartawan keesokan harinya. “Saya masih ada di Polres Pelabuhan Makassar, lagi Rakor nanti besok soalnya acaranya sampai sore,” katanya.

Kenyataannya dilapangan, sampai dengan berita ini dimuat, Camat Wajo hanya mencari alasan untuk menghindari wawancara dengan wartawan, sebab acara tersebut telah selesai dan tidak sampai siang hari.

Sekretaris Jenderal LAKIN (Lembaga Anti Korupsi Nasional) Ikhsan Mapparenta Dg.Tika menanggapi sikap Camat Wajo, “Sebagai seorang Camat tidak boleh menolak atau takut saat diwawancarai wartawan yang mau mencari informasi, sesuai dengan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.”

Dg. Tika juga mengatakan jika seorang Camat harus siap menerima siapa pun tamunya, apalagi yang namanya media atau wartawan yang ingin mewawancara.

“Kenapa mesti takut dan menghindari wartawan apalagi berbohong agar bisa terhindar dari wawancara media, ada apa?. Tidak boleh bersikap demikian, karena seorang Camat bertanggung jawab atas lingkup wilayah kerjanya dan harus senantiasa berada di tengah-tengah masyarakatnya demi untuk kepentingan warga serta terwujudnya pelayanan kepada masyarakatnya, itu tugas sebagai Camat, bukan hanya siap 24 jam tapi harus siap 26 jam dalam sehari semalam untuk melayani warganya, karena tidak mudah menjadi seorang Camat.” ucapnya.

“Ini baru urus satu media saja sudah susah dan diduga berbohong, kalau memang tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai Camat, alangkah baiknya mundur saja, karena masih banyak orang yang bisa dan banyak orang pintar dan punya etika yang baik apalagi di Makassar banyak orang hebat.” Tegas Dg.Tika.

Lebih lanjut Sekjen LAKIN menambahkan, menjadi seorang Camat harus sensitif, responsif, aspiratif dan harus komunikatif terhadap persoalan sekecil apa pun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

“Camat harus bisa menjadi orang yang pertama mengetahui secara ditail soal info di masyarakatnya, bila merasa berat menjadi camat atau tidak mampu menjalankan tugas fungsi sebagai aparatur sipil negara dalam hal ini sebagai pejabat publik, maka sebaiknya mengundurkan diri, apalagi dengan kejadian ini membohongi wartawan, hilang wibawa seorang camat.” Tutup Sekjend LAKIN.

Editor : Hamka Van Lattief

Tinggalkan Balasan