BBM Naik “Ketimpangan Sosial Dan Kemiskinan Bertambah”

BBM Naik “Ketimpangan Sosial Dan Kemiskinan Bertambah”

INTELIJENNEWSPartai Buruh Exco Sulawesi Selatan, menggelar aksi unjukrasa secara besar-besaran, terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hari selasa kemarin, Makassar 06 September 2022.

Aksi unjukrasa itu dimulai dari Kawasan industri Hingga ke depan Kantor DPRD Sulsel.

Ketua Komite Eksekutif (Exco) Partai Buruh Sulawesi Selatan (Sulsel), Akhmad Rianto mengatakan bahwa kenaikan harga bbm ini jika dirata-ratakan kenaikannya mencapai 30 persen.

“Kenaikan harga bbm oleh pemerintah yakni pertalite dari Rp7.660 menjadi Rp10.000 perliter, Solar Rp5.150 jadi Rp6.800 dan pertamax Rp12.500 menjadi Rp14.500 perliter sehingga kalau dirata-ratakan itu mencapai 30 persen kenaikannya. Ini terjadi di tengah situasi kesulitan yang dirasakan oleh rakyat, dimana upah buruh yang dinaikkan oleh pemerintah cuman satu persen. Jika dibandingkan dengan kenaikan bbm, itu sangat menyakiti hati rakyat,” tegasnya.

Ia-pun menilai bahwa kenaikan harga bbm ini menandakan pemerintah berwatak kolonialis.

“Dengan kenaikan harga bbm, kami dari partai buruh menilai bahwa pemerintah sangat berwatak kolonialis, karna kenaikan yang dilakukan tidak mengindahkan rasa kemanusian,” kecamnya.

Ia lalu menambahkan, kalau harga bbm naik pasti harga bahan pokok di pasaran juga akan naik. Sehingga, daya beli masyarakat akan rendah.

“Kebutuhan hidup masyarakat akan lebih tinggi dan yang akan terjadi adalah ketimpangan sosial dan kemiskinan-pun akan bertambah,” ucapnya.

Ia juga menilai bahwa subsidi yang akan diberikan pemerintah sebanyak 150 ribu perbulan selama empat bulan itu hanya pemanis saja.

“Pemerintah akan memberikan subsidi sebanyak 600 ribu, ini hanya pemanis saja karena kenaikan harga-harga akan melebihi itu. Makanya, kecukupan dengan 150 ribu perbulan hanyalah hal yang mengada-ada dan ini pembodohan,” tegas exco partai buruh sulsel ini.

Ia juga mempertanyakan apakah kenaikan harga bbm ini merupakan strategi memuluskan jalan pengusaha atau pemodal besar terkait pemenuhan kebutuhan transportasi energi terbarukan atau transportasi listrik.

“Apakah ini bagian dari pada upaya negara untuk melakukan konversi dari bbm ke listrik. Ketika ini dilakukan, ini merupakan strategi yang sangat begitu jahat karna mengorbankan rakyat,” ungkapnya.

Imbasnya katanya, dari kenaikan bbm ini pasti akan sangat menyengsarakan rakyat. Apapun dalilnya, itu hanya pembenaran saja atas tindakan pemerintah yang berwatak kolonial.

Ini bukan lagi september ceria tapi september yang menyengsarakan tutupnya.

Penulis Musa

Tinggalkan Balasan