PASANGKAYU, IntelijenNews.com., – Dalam rangka kunjungan kerja ke Kabupaten Pasangkayu, Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Pasangkayu, Muh. Zain Mahmoed, serta jajaran Forkopimda Sulbar, melakukan peninjauan Gerakan Pangan Murah (GPM) di depan Toko Waladun, Jl. Trans Sulawesi, Kelurahan Pasangkayu, pada Kamis kemarin. 13/2/2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kestabilan harga dan pasokan kebutuhan pokok di wilayah Pasangkayu. Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Bahtiar Baharuddin menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan menjaga keseimbangan harga komoditas.
“Dari GPM ini, kita bisa melihat mana dari 21 komoditi yang mempengaruhi inflasi, serta tren kenaikan dan penurunan harga pangan. Harga yang terlalu rendah tidak baik bagi petani, sementara harga yang terlalu tinggi memberatkan konsumen. Oleh karena itu, pengendalian inflasi sangat penting agar harga tetap berada dalam kisaran yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Dalam peninjauan tersebut, ditemukan adanya kenaikan harga beras di Pasangkayu, yang sejajar dengan harga beras di Mamuju, baik untuk jenis premium maupun medium. Menurut Bahtiar, hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat yang meminta Bulog untuk menunda penyaluran beras bulan ini demi menyerap hasil panen.
Namun, kebijakan tersebut menjadi kendala bagi Pasangkayu dan Mamuju, karena kedua daerah ini belum memasuki masa panen. Oleh karena itu, Pj. Gubernur bersama Forkopimda Sulbar meminta pemerintah pusat dan Bulog untuk menunda kebijakan tersebut hingga panen tiba, guna menjaga stabilitas harga beras di daerah.
Turut hadir dalam kegiatan ini para kepala perangkat daerah, pimpinan instansi vertikal, serta tamu undangan lainnya.
Sumber : Humaskominfopers Red : Ans