PCW Mateng Desak Polisi Usut Hilangnya Beras Bansos Di Desa Tumbu

PCW Mateng Desak Polisi Usut Hilangnya Beras Bansos Di Desa Tumbu

MAMUJU TENGAH, IntelijenNews.com., – Hilangnya beras bantuan sosial (bansos) milik warga miskin di gudang kantor Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), menjadi sorotan publik. Kasus ini mendapat perhatian serius dari organisasi Pemuda Corruption Watch (PCW) Mateng.

 

Ketua Bidang Investigasi PCW Mateng, Habibi, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Menurutnya, hilangnya beras bansos yang merupakan hak warga miskin sangat merugikan penerima manfaat.

 

“Tentu sangat disayangkan. Ini menyangkut bantuan sosial untuk warga miskin. Polisi harus turun tangan dan melakukan investigasi serta pemeriksaan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyaluran beras bansos tersebut,” tegas Habibi.

 

Dugaan Kejadian Berulang

 

Habibi menyebutkan informasi dari warga berinisial ES bahwa kejadian hilangnya beras bansos ini bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan informasi, satu hari sebelum penyaluran, sebagian beras diduga sudah hilang dari gudang.

 

“Kami meminta kepolisian segera memeriksa pemegang kunci gudang, kepala urusan (kaur), kepala seksi (kasi), dan semua pihak yang terlibat. Tidak masuk akal jika Kepala Desa Tumbu tidak mengetahui kejadian ini,” tambah Habibi.

 

Respons Kepala Desa

 

Kepala Desa Tumbu, Usman Jabi, mengaku baru mengetahui hilangnya beras bansos saat seorang kepala dusun datang menjemput beras untuk warganya, tetapi mendapati beras tersebut sudah tidak ada.

 

“Saya baru tahu saat ada warga yang melapor belum menerima bantuan. Penyaluran beras ini dilakukan oleh pihak Kecamatan Topoyo dengan menggunakan aplikasi, dan kantor desa hanya dijadikan tempat penyimpanan sementara,” jelas Usman.

 

Menurutnya, penyaluran sepenuhnya dilakukan oleh pihak kecamatan yang memiliki akses ke aplikasi penyaluran. Ia juga menyebutkan bahwa pemegang kunci gudang bukanlah bagian dari keluarganya.

 

Bukti Kehilangan

 

Kejadian hilangnya beras bansos diperkuat dengan video seorang kepala dusun, Mustar, yang terlihat mendatangi kantor desa untuk mengambil beras bantuan. Namun, ia terpaksa pulang dengan tangan kosong karena beras yang dijanjikan tidak ada.

 

Habibi dan PCW Mateng mendesak aparat kepolisian untuk serius menangani kasus ini demi keadilan bagi masyarakat miskin yang menjadi korban. “Pihak kepolisian harus segera mengusut tuntas dan memastikan tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari,” pungkas Habibi.(Hamzah / Ans)

Tinggalkan Balasan