INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Penetapan Geopark Maros – Pangkep menjadi situs yang diakui UNESCO sejak 2023 lalu telah menghadirkan banyak keuntungan bagi wilayah tersebut.
Baca juga : Banjir – Tanah Longsor Timpa Sulsel, Pemprov Himbau Siaga dan Mengungsi
General Manager (GM) Badan Pengelola Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark (MGUGGp), Dedy Irfan Bachri mengatakan ada peningkatan pengunjung yang signifikan baik nasional maupun mancanegara.
“Paling diminati itu di kawasan Geopark Maros-Pangkep itu menjadi wajah untuk ecotourism adalah Rammang-rammang, ada Bantimurung, taman arkeologi Leang-leang, dan taman arkeologi Sumpa Bita,” ujar Dedy kepada awak media saat Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 di salah satu cafe di Jalan Hertasning, belum lama ini.
Tetapi status UNESCO ini tidak bisa disandang seumur hidup melainkan terus diperbaharui alias direvalidasi. Geopark Maros – Pangkep punya pekerjaan rumah besar untuk mempertahankan status tersebut. Apalagi geopark ini merupakan satu-satunya di Sulsel.
“Saat ini kita berstatus UNESCO Global Geopark dan status ini di revalidasi atau di asesmen ulang oleh UNESCO setiap 4 tahun sekali, artinya kita bersiap di tahun 2026, karena statusnya ditetapkan di 2027,” imbuhnya.
Dedy dan timnya punya waktu satu tahun sebelum diasesmen. Ada total enam rekomendasi yang akan diikuti untuk mempertahankan status itu, yakni sosialisasi, konservasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat, branding, dan kerjasama dengan berbagai mitra.
“Memastikan manajemen Badan Pengelola dan budget yang ada itu mendapatkan dari Pemprov dan Pemkab dan bantuan program dari semua pihak. Ketiga nilai edukasi dan riset di kawasan Geopark itu bisa terus ditingkatkan, kemudian bagaimana perubahan iklim itu menjadi poin penting bisa masuk dalam rencana itu 10 tahun kedepan,” terangnya.
Salah satu yang menjadi kendala yang Dedy soroti yakni persoalan anggaran yang nampaknya kurang mencukupi, kendati ia tak merinci jumlahnya.
“Kami memerlukan dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten, baik dalam hal program maupun anggaran, agar dapat memenuhi rekomendasi yang diberikan oleh UNESCO,” jelasnya.
Baca juga : Diduga Tiduri Istri Pengusaha, Propam Polda Sulsel Tahan Perwira Polres Maros