INTELIJENNEWS.COM, MAKASSAR – Anggaran pembangunan Stadion Sudiang yang digadang-gadang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) terancam batal dibangun. Hal ini diingkapkan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras.
Ia menyebut anggaran untuk pembangunan Stadion bertaraf internasional itu tidak ada dalam postur APBN 2024. Padahal rencana pembangunan stadion itu sudah disepakati Kementerian PUPR sebelum menjadi Kementerian PU dan merupakan diskresi Joko Widodo saat masih menjabat presiden.
“Kita berharap pemerintah pusat bisa membantu, kementerian PUPR, agar rencana ini jangan sampai hilang nih. Karena saya lihat di tempat ini, di data ini 2024 udah nggak ada lagi stadion, Ibu Wamen yah,” tegas Andi Iwan dalam rapat kerja Komisi V DPR dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu) di Jakarta, Jumat 2 November 2024 lalu.
Legislator asal Sulsel ini mewanti-wanti agar Kemenpu tidak seenaknya menghilangkan program yang telah disepakati bersama. Jika ada revisi, dia meminta Kemenpu menyurat dan membahasnya di DPR.
“Kami harap pak, ibu bahwa apa yang sudah disepakati di tempat ini sudah kita ketok, jangan judulnya ada pada saat sebelum diketok, setelah diketok masih ada, pelaksanaan hilang barang itu. Maka kami butuh, setiap kali ada revisi, mudah-mudahan ada pemberitahuan tertulis kepada kami dan ada pembahasan di Komisi V,” ujarnya.
Disisi lain, Pengamat Sepakbola, Assegaf Razak menyayangkan jika benar Stadion Sudiang batal dibangun padahal Makassar dan masyarakat sangat mendambakan stadion representatif di Sulsel.
“Jadi kita ini memang sangat membutuhkan stadion, kita mendambakan stadion padahal kita ini kota sebesar Makassar tidak ada stadion. Masyarakat pendukung PSM sangat mengharapkan stadion bertaraf internasional, masa Parepare berkelanjutan sudah hampir rampung renovasi tapi kita di Makassar tidak ada,” ujarnya ketika dihubungi baru-baru ini.
Menurut mantan Pelatih PSM Makassar itu, pembangunan stadion ini kental akan politik, padahal mestinya olahraga tidak dicampuradukkan dengan politik, karena bisa berakibat buruk.
“Kita kembali lagi ke pemerintahan, kalau punya walikota gubernur ada perhatian tidak susah bangun stadion apalagi ini sudah jadi jualan politik. Tidak ada kepedulian pemerintah kita pengusaha kita, karena terlalu kental politik-nya,” imbuhnya.
Jika terus-terus menyewa stadion di tempat lain kata mantan Pelatih Kepala Juku Eja itu, tentu biaya yang dikeluarkan cukup besar padahal bisa dialokasikan ke hal lain.
“Apalagi PSM ulang tahun kemarin jadi mestinya harus ada stadion. Ditambah lagi, kalau sewa stadion-kan mahal biaya operasionalnya, mudah mudahan kedepan kita sudah ada stadion kita. Anggaran yang dibutuhkan sebenarnya mungkin ratusan miliar kalau bertaraf internasional,” tutupnya.