Momen Hari Pahlawan, Donasi Insan PLN Listriki 100% Pulau Katindoang dengan Energi Bersih

Momen Hari Pahlawan, Donasi Insan PLN Listriki 100% Pulau Katindoang dengan Energi Bersih

INTELIJENNEWS.COM, SINJAI – Inovasi PT PLN (Persero) dalam melistriki daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) kembali terbukti dengan keberhasilan melistriki seluruh masyarakat Pulau Katindoang, Desa Pulau Persatuan, Kabupaten Sinjai, yang kini menikmati listrik bersih dari program SuperSUN. Menyambut Hari Pahlawan, seluruh warga Pulau Katindoang mendapatkan akses listrik gratis melalui program donasi insan PLN, Light Up The Dream.

Pj. Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, menyampaikan apresiasi atas inovasi energi bersih PLN di wilayah pulau terluar serta dukungan donasi dari insan PLN yang memungkinkan warga mendapatkan akses listrik secara gratis.

“Kami berterima kasih kepada PLN atas inovasi ini. Kehadiran listrik di daerah terluar memungkinkan warga menikmati cahaya untuk berbagai aktivitas, termasuk belajar mengaji bagi anak-anak di malam hari,” ujar Andi.

Ia menegaskan bahwa SuperSUN adalah langkah PLN dalam menyediakan energi ramah lingkungan melalui tenaga surya, serta berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak daerah terpencil di masa mendatang.

Kepala Desa Pulau Persatuan, Ibrahim, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN. Ia bercerita bahwa sebelumnya warga hanya mendapatkan akses listrik dari genset antara pukul 18.00 hingga 22.00 dengan biaya Rp 90.000 per bulan. Kini, dengan SuperSUN, biaya tersebut turun menjadi Rp 20.000 per bulan, dan listrik tersedia selama 24 jam penuh, mendukung masyarakat dalam beribadah di masjid dan melakukan kegiatan produktif lainnya.

Ibrahim menambahkan bahwa kehadiran listrik juga berdampak positif bagi para nelayan di pulau tersebut, yang kini bisa membuat es batu sendiri untuk menyimpan hasil tangkapan mereka.

“Sebelumnya, kami harus menyeberang laut selama satu jam ke daratan Sinjai hanya untuk membeli es batu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan listrik PLN 24 jam, kehidupan kami jauh lebih mudah karena kami bisa menyimpan ikan tangkapan kami dan membuka peluang usaha lainnya,” jelas Ibrahim.

Di kesempatan berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyatakan komitmen PLN untuk terus mewujudkan keadilan energi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T.

“SuperSUN adalah bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami optimis, upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Budiono.

Ia juga menceritakan perjalanan petugas PLN ke Pulau Katindoang yang menggunakan perahu kayu selama satu jam dari daratan Sinjai untuk mengangkut material.

“Meskipun hanya menggunakan perahu kayu dan harus menghadapi cuaca yang menantang, kami tetap bertekad melistriki Pulau Katindoang,” pungkas Budiono.

Budiono menambahkan bahwa listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. “Dalam semangat Hari Pahlawan, kami bertekad melanjutkan perjuangan para pahlawan. Penyalaan listrik ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami berharap langkah ini menjadi awal yang baik untuk masa depan Pulau Katindoang yang lebih cerah dan maju,” katanya.

Untuk melistriki Pulau Katindoang, PLN telah memasang 15 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sistem penyimpanan energi yang dinamakan SuperSUN bagi 15 pelanggan secara gratis melalui donasi insan PLN.

Budiono juga menambahkan bahwa PLN UID Sulselrabar telah memasang sebanyak 381 unit SuperSUN di berbagai daerah 3T di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Hingga September 2024, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99%. Hal ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Budiono, listrik berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Dengan listrik, masyarakat bisa memulai usaha, seperti berjualan es dan menyimpan ikan tangkapan di kulkas. Mereka juga bisa beribadah dengan nyaman di rumah ibadah, dan anak-anak bisa belajar di malam hari,” tutup Budiono. (Rls)

Tinggalkan Balasan